Minggu, 20 Desember 2015

10 Pebisnis Yang Pernah Merasakan Jatuh Bangun Sebelum Sukses

Tak semulus kelihatannya, perjalanan yang ditempuh oleh pebisnis-pebisnis tersebut rupanya pun pernah dan sering gagal. Tapi, mereka bisa sukses. Tentunya kamu sepakat bila kesuksesan tak bisa dicapai begitu saja tanpa berusaha. Jatuh bangun, gagal dan mencoba kembali adalah hal yang biasa terjadi dalam dunia bisnis. Tak hanya sekali, kegagalan tersebut bisa jadi berkali-kali. Hal tersebut tak berbeda dengan orang-orang sukses yang kini telah menjadi pebisnis kelas dunia.

Tak semulus kelihatannya, perjalanan yang ditempuh oleh pebisnis-pebisnis tersebut rupanya pun pernah dan sering gagal. Perbedaannya, orang-orang yang kini telah sukses tersebut tak pernah menyerah pada kegagalan. Mereka selalu mencari kesempatan baru untuk mengganti kesempatan yang sebelumnya hilang. Seperti 10 pebisnis dunia sukses yang sempat gagal sebelum akhirnya sukses besar berikut ini.


1. Hendy Setiono
Hendy Setiono adalah pemilik sekaligus pendiri PT Baba Rafi Indonesia (bisnis waralaba kuliner dari Indonesia). Meskipun pernah ditentang oleh orang tuanya, dan pernah kolaps karena uangnya dibawa lari oleh karyawannya, hal tersebut tak menyurutkan semangat dari seorang Hendy untuk kembali mengambil kesempatan berbisnis.

2. Nadiem Makarim
Tentunya kamu semua sudah tahu Go-Jek, kan? Go-Jek didirikan oleh Nadiem Makarim tak begitu saja mulus tanpa hambatan. Sebelumnya Go-Jek pernah menjadi 'zombie' di bisnis yang Nadiem jalankan karena tak menemukan investor. Namun, kini Go-Jek menjadi salah satu rising star di bidang transportasi Indonesia.

Apa salah satu faktor pendukung kesuksesan Go-Jek? Yup. Program aplikasi mobile yang diluncurkan pada awal 2015 menjadi booming di sosial media, terus berkembang dan banyak diunduh oleh warga Jakarta yang sangat melek teknologi. Aplikasi mobile Go-Jek berhasil memberikan kemudahan bagi masyarakat di sana mengingat pemberi jasa layanan transportasi roda dua ini berhasil menjadi pilihan transportasi instan di tengah kemacetan Jakarta.

Kamu patut bangga, teknologi yang semakin maju turut melahirkan sosok seperti Nadiem yang bisa membangun aplikasi mobile seperti Go-Jek, di lain sisi juga turut memberikan dampak sosial yang sangat tinggi.

3. William Tanuwijaya
Pendiri Tokopedia ini pernah bingung dan merasa gagal ketika banyak penipuan yang dilakukan penjual ke pembeli di sitenya yakni Tokopedia.com. namun hal tersebut tak membuat William menyerah untuk terus mengembangkan dan menginovasi Tokopedia ke arah yang lebih baik lagi.

4. Akhmad Khoirul Alvi
Usaha Akhmad Khoirul Alvi (23) untuk mengembangkan kerupuk kedelai bukan tanpa kendala. Tahun lalu tempat usaha kerupuk kedelai yang terletak sekitar 100 meter dari rumahnya, kebakaran. Untung tak seluruh barang dagangannya ludes terbakar. Si jago merah masih menyisakan separuh dari kerupuk kedelai yang ada di gudangnya. "Untuk melanjutkan usaha kerupuk kedelai saya harus utang ke bank, tapi alhamdulillah sekarang sudah berjalan dengan baik lagi," kata Alvi.

Kepiawaian Alvi dalam mengelola usaha membuat usahanya ini bangkit lagi. Kini, setiap bulannya Alvi memproduksi 4 ton kerupuk kedelai mentah. Kerupuk kedelai buatannya itu dipasarkan dengan harga Rp 40.000 per 5 kg.

5. Khalid Mustofa
Kisah inspirasi ini bisa kamu jadikan pelajaran. Berawal dari kegagalan bisnis ayam, membuat Khalid Mustofa, warga Desa Plosorejo, Blitar, Jawa Timur, beralih ke biji kakao. Sempat mengalami pasang surut, akhirnya dia berhasil mendirikan sebuah tempat pengolahan cokelat yang diberi nama Kampung Coklat. Usahanya ini sekarang memiliki omzet yang cukup fantastis. Baru 10 bulan berdiri omzetnya sudah Rp 60 juta/hari. Sedangkan pengunjungnya antara 500-600 orang pada hari biasa, tetapi kalau weekend bisa mencapai 4.000-6.000 orang.

6. Anton Setiawan
Dengan modal Rp 10 juta, hasil patungan dengan tiga temannya, Anton mengawali bisnisnya pada 2002. Ia menjual pulsa dengan sistem online, Sayangnya, tiga bulan pertama, ia bangkrut karena tak bisa menutup biaya operasional. Pria asal Purwokerto, Jawa Tengah, itu mungkin juga tak pernah menyangka bahwa jalan hidupnya penuh dengan lika-liku dan tantangan. Jatuh bangun Anton membangun bisnis-bisnisnya. Mental yang kuat pun akhirnya mengantarkannya menjadi pengusaha sukses.

Kini, bersama istrinya, Angela Rossanytha Dewi, Anton mengelola lima babyshop berlabel BebeLove. Ia juga melayani penjualan grosir online beragam produk perlengkapan bayi dan mengirimkannya ke seluruh Indonesia. Pelanggannya mencapai belasan ribu, omzet yang dikantongi pun mencapai miliaran rupiah setiap bulan.

7. Achmad Zaky
Founder Bukalapak ini awalnya membuka usaha pertama yaitu bisnis mie yang ia jalankan di tahun keduanya berkuliah dengan uang simpanannya dari hadiah memenangkan kompetisi komputer. Ia ingin menjual mie dengan harga terjangkau untuk mahasiswa. Namun, akhirnya ia menutup usahanya tersebut.

Namun, ia tidak menyerah. Tahun berikutnya, Zaky memanfaatkan kemampuan komputernya untuk mendirikan sebuah software house bernama Deft Technology. Timnya memenangkan Indosat Innovation Wireless Contest pada tahun 2007 dan memperoleh penghargaan “merit winner” (juara kedua) di Indonesia ICT Awards (INAICTA) setahun kemudian.

Tim tersebut mendirikan Bukalapak sebagai proyek sampingan mereka. Awalnya Bukalapak dimaksudkan untuk menjadi produk portofolio untuk ditunjukkan kepada klien. Namun, Bukalapak sekarang telah berkembang pesaat dan mempunyai nilai transaksi lebih dari Rp 500 juta per hari.

8. Syaputra Kamandanu Sofwan
Siapa sangka kalau pria kelahiran Tasikmalaya ini sekarang menjadi salah satu anak muda yang memiliki usaha yang sukses. Dan kerennya lagi Danu mencoba mengangkat minuman tradisional Indonesia yaitu cendol dalam usahanya yang dinamai dinamai Randol (Radja Cendol) .

"Saya nggak mau ngikutin tren yang sudah ada karena saya akan ketinggalan, akhirnya setelah observasi mencuatlah nama cendol yang ternyata belum banyak yang tahu kalau cendol masuk minuman terlezat di dunia. Akhirnya saya niat membuat cendol kembali dilirik oleh masyarakat lagi," cerita Danu pada brilio.net.

Tapi tentu saja kesuksesan ini tidak didapat dengan mudah. Sebelum tahun 2014 Danu mulai bisnis cendol, dia pernah mencoba lebih dari 10 usaha lain yang ternyata tidak berjalan dengan baik, seperti berjualan pakaian, sepatu, parfum, dan lainnya. "Saya belajar usaha mulai 2008,

9. Gaan Azka Ghafara
Bangkrut dua kali tak menyebabkan Gazan patah semangat, dia pun mulai tertarik merambah ke kripik pisang. "Jadi awalnya itu saya lagi melamun terus kepingin makan keripik pisang Lampung yang terkenal itu, tapi karena jauh jadi malas," ungkap Gazan kepadabrilio.net. "Setelah itu saya survei teman-teman saya, mereka sebenarnya suka dengan keripik pisang tapi karena jauhnya lokasi jadi membuat malas beli, dari situ saya melihat peluang."

Dengan modal awal hanya Rp 50.000, Gazan nekat membeli keripik pisang dan bereksperimen dengan bumbu-bumbu kekinian seperti bubuk cokelat. Ditambah dengan uang hasil meminjam dari tantenya sebesar Rp 1 juta, Gaza mulai berani memproduksi keripik pisang buatannya.

"Kalau untuk keripik pisangnya sendiri saya masih ambil dari supplier, baru sampai di saya itu dibumbui dengan aneka jenis rasa seperti cokelat, susu, greentea, balado dan barbeque," tambah Gazan. "Alhamdulilah omsetnya sampai sejauh ini terus naik, terakhir bulan Maret kemarin mencapai Rp 300 juta."

10. Jack Ma
Jack Ma, pendiri Alibaba pernah gagal tes masuk SD hingga 2 kali, dan gagal masuk SMP hingga 3 kali. Di kotanya hanya ada satu SMP dan tak ada satu pun sekolah yang mau menerimanya karena nilainya terlalu buruk. Ma belajar bahasa Inggris dengan mendatangi hotel-hotel dan bercakap-cakap langsung dengan turis asing. Meskipun gagal, ia kini telah berhasil mendirikan Alibaba sekaligus orang terkaya di China.



Source. www.brilio.net


0 komentar:

Posting Komentar